Saturday, March 5, 2011

Industri Perfilman Nasional Harus Produksi Film Positif dan Berkualitas

Ditunggu Lebih Banyak Lagi Film Indonesia Berkualitas
Tema apa yang paling populer dalam film-film Indonesia? Film Indonesia di layar lebar sebagian besar di dominasi film-film bertema horor berbalut seks dan humor-humor tak senonoh. Film-film lokal yang bertema positif seperti pendidikan, kepedulain sosial, nasionalisme (umumnya dengan topik olahraga atau perjuangan kemerdekaan) dan beragam tema positif lainnya yang masih bisa diangkat sangat langka, dan tidak begitu diminati.
Mengapa film-film dengan tema horor dan seks begitu marak? Hal ini tentu tak lepas dari pertimbangan bisnis. Dapat dikatakan, film-film semacam ini dapat diproduksi dengan biaya relatif kecil dan menghasilkan keuntungan menggiurkan plus pangsa pasar yang luas. Ya, memang dari gejala masyarakat kita yang begitu berminat pada film-film horor+seks ini seolah menunjukkan masyarakat lebih mudah mencerna maksud film-film seperti ini, bahkan tanpa perlu menonton filmnya, cukup melihat poster atau mengetahui judulnya saja. Dari sini tampaklah bahwa keuntungan bisnis jauh lebih diutamakan daripada tanggungjawab menyajikan film-film berkualitas bagi masyarakat Indonesia. Film-film lokal semacam ini dan pihak-pihak yang terlibat dalam produksinya bertanggungjawab dalam perusakan pola pikir masyarakat Indonesia.
Film bernilai positif dan berkualitas bukan tak mungkin dibuat insan perfilman Indonesia. Sebut saja: Laskar Pelangi, Garuda Di Dadaku, Denias-Menari Di Atas Awan dan beberapa film lainnya. Indonesia berkali-kali pernah memproduksi film-film positif dan membangun seperti ini, walaupun jika dibandingkna dengan jumlah film "klenik" dan "jorok" masih kalah jauh jumlahnya. Hal ini membuktikan, jika insan perfilman Indonesia memang peduli dan memiliki idealisme untuk membangun Indonesia yang lebih baik lewat film, mereka bisa melakukannya, sangat bisa!
Kebijakan baru pemerintah terhadap film impor yang katanya untuk melindungi film-film lokal harus lebih mulia lagi tujuannya. Bukan hanya melindungi film-film lokal namun juga membangun industri perfilman nasional yang lebih positif untuk memproduksi tontonan yang positif guna membangun masyarakat yang positif.

No comments:

Post a Comment