Monday, November 22, 2010

TKI Disiksa, TKI Dibunuh, TKI...


9 November 2010 (sumber yang sama sempat menyebutkan juga 8 November 2010) KJRI Jeddah mendapat informasi penyiksaan Sumiati binti Salam Mustapa, seorang TKI berusia 23 tahun, oleh majikannya (istri dan anak)di Madinah. Sumiati menderita luka di sekujur tubuhnya, kulit bagian kepala mengelupas dan bibir bagian atas digunting. Tak lama kemudian, dilaporkan (Migrant Care) TKI lainnya, Kikim Komalasari, asal Cianjur, Jawa Barat, dibunuh oleh majikannya setelah terlebih dulu dianiaya. Kikim dibunuh dengan cara di gorok lehernya, kemudian jenazahnya dibuang ke tong sampah di kota Abha, Arab Saudi. Ironisnya, Kikim dilapourkan dibunuh tiga hari sebelum hari raya Idul Adha (jenazah pun ditemukan pada hari yang sama). Dua kasus ini lebih dari cukup menjadi indikasi lemahnya perlindungan terhadap para "pahlawan devisa" ini setelah sebelumnya banyak kasus serupa juga terjadi dan berualng selama bertahun-tahun, terutama bagi para TKI yang bekerja sebagai PRT (Pembantu Rumah Tangga) di Arab Saudi dan Malaysia.

Sunday, November 21, 2010

Bisnis Politik feat Politik Bisnis

Demokrasi Indonesia saat ini memang sangat ramai, bahkan mungkin bisa dibilang sesak. Menurut Eep Saefulloh Fatah, seminggu bisa ada tiga kali pemilihan. Pesta demokrasi yang ramai, berarti banyak calon yang berhasrat menjadi wakil rakyat maupun kepala pemerintahan, baik di pusat maupun di daerah. Banyaknya calon ini juga berarti banyaknya kerja-kerja pemenangan pemilu maupun pilkada. Dan upaya pemenangan (baca: kampanye politik) ini menelan biaya yang tidak sedikit untuk setiap calonnya melihat begitu kompleksnya operasi untuk meraih kursi.
Genderang pemilihan langsung yang telah ditabuh mulai 2004 dan semakin ramai sejak 2009 memunculkan bisnis baru dengan nilai ekonomis besar dan potensi klien dengan angka fantastis. Jika ada 500-an pemilihan baik di pusat maupun daerah, dengan kandidat 2 saja per pemilihan, maka akan ada 1000-an target market pemenangan pemilu. Tahun ini saja ada 246 pemilihan kepala daerah, dan masih ada 200-an lagi hingga 2013. Hal inilah yang melatari lahirnya berbagai bisnis konsultan politik, bisnis baru demokrasi, sebut saja beberapa nama yang cukup familiar seperti FOX Indonesia, Charta Politica, Lingkaran survei Indonesia dan Lembaga Survei Indonesia. Belakangan bahkan, seorang akademisi UI dan pengamat politik nasional, Eep Saefullah Fatah mendirikan lembaga konsultas politik, Polmark (awal 2010).

Friday, November 19, 2010

Arti 10 Hari Bagi Kapolri



Rapat kabinet terbatas 16 November lalu memberikan tantangan tersendiri bagi Kapolri baru Timur Pradopo. Menindaklanjuti permintaan presiden SBY agar kasus keluarnya Gayus dari Rutan Mako Brimob diproses dengan cepat membuat Kapolri Timur berjanji menyelesaikan perkara penyuapan ini dalam 10 hari. Taruhannya? Kredibilitas Polri, karena jika tidak selesai dalam 10 hari tersebut maka penanganan kasus ini akan dilimpahkan ke KPK. Momen ini juga menguji janji Kapolri baru untuk memperbaiki paradigma dan citra Polri.

Thursday, November 18, 2010

Tragedi Qurban yang Terulang : Potret Kesenjangan Sosial yang Tajam


Sebelumnya saya ingin mengucapkan selama hari raya Idul Adha 1431 H. Hari yang memiliki latar belakang sejarah yang penuh hikmah kesabaran, ketaatan, keimanan dan tentu saja kepedulian.
namun, kita masih harus mengurut dada melihat tragedi yang senantiasa melingkupi Idul Akbar ini di Indonesia, hampir setiap tahunnya. Di saat ketimpangan sosial begitu besar, para koruptor bebas melenggang memakan uang rakyat dan mentertawai hukum, berpesta di atas penderitaan rakyat yang dilupakan oleh pemimpin-pemimpin yang mereka pilih sendiri, hari raya Qurban menjadi sedikit penghibur hati mereka, saat mereka sedikit bisa mencicipi kemewahan dan berkah daging Qurban.
Namun lagi-lagi dan selalu, pembagian daging qurban memakan menjadi tragedi. Untuk memperoleh kesempatan makan daging setahun sekali yang jumlahnya tak seberapa ini, mereka harus berjuang keras. Di Masjid Agungf Kota Tegal, warga berdesakan memperebutkan 2000 kupon daging yang disiapkan paniti, beberapa wanita lanjut usia harus terinjak-injak oleh warga-warga lainnya yang berebut masuk halaman masjid. Di Ngaliyan, Semarang, pembagian 1 kg daging qurban ricuh karena beberapa warga yang tak mendapat kupon merasa tidak puas dan menyerbu daging qurban di masjid. Kericuhan kembali terjadi saat daging qurban yang dibagikan ternyata masih bersisa. Dalam kejadian ini, seekor sapi qurban sempat "melarikan diri" namun kemudian berhasil di "amankan" kembali oleh panitia. Di Jakarta, seorang nenek 74 tahun harus terinjak-injak saat antri daging qurban yang dibagikan oleh MNC group. Akhirnya pembagian daging qurban harus mengecewakan sebagian warga yang antri karena persediaan daging qurban habis. Di Depok, pembagian daging qurban oleh polresta Depok juga ricuh. Maesaroh, seorang warga yang antri daging qurban harus menerima lebam dan luka baret di tangannya. Dalam pembagian tersebut sebagian warga yang telah mengantri sejak pagi dengan menahan terik matahari harus pulang dengan kecewa karena akhirnya malah tidak mendapatkan daging qurban. Beberapa kupon yang harusnya menjadi bukti penerima qurban juga robek saat kericuhan.
Ya Allah...berilah kami ganti yang lebih baik...

foto:
Nenek Many (74) yang terinjak-injak saat pembagian qurban MNC group

sumber data:
Pembagian Kupon Daging Kurban Ricuh
Kericuhan Mewarnai Pembagian Kurban di Ngaliyan
Nenek 74 Tahun Terinjak-injak Saat Pembagian Kurban MNC Group
Pembagian Kurban Polresta Depok Ricuh

Monday, November 15, 2010

Gelar Pahlawan Bagi Soeharto dan Gusdur : Mendukung atau Menolak?



Belum lama kita lewati hari pahlawan 10 November lalu (sekalian deh...ngucapin selamat hari Pahlawan 2010), dan belum lama juga kita dengar ide pengangkatan 10 orang putra bangsa sebagai Pahlawan Nasional. Dua di antara sepuluh nama itu adalah dua mantan presiden RI, sekaligus dianggap sebagai 2 orang yang kontroversial untuk mendapat gelar Pahlawan Nasional. Siapa lagi jika bukan mantan presiden Soeharto dan mantan presiden Abdurrahman Wahid (GusDur).



Di antara sekian alasan pengangkatan (alm.)Soeharto sebagai Pahlawan Nasional adalah jasanya yang tak bisa di bilang kecil di masa awal-awal kemerdekaan dan di era orde baru. Soeharto memimpin serangan umum 1 Maret 1949 dan berhasil membebaskan kembali Yogyakarta dari tangan Belanda. Peristiwa ini kemudian diperingati dengan membangun MonJaLi (Monumen Jogja Kembali) karena begitu pentingnya peristiwa tersebut bagi keberlangsungan negara Indonesia yang baru seumur jagung namun harus menghadapi kekuatan imperialis global yang di simbolkan dengan Belanda. Di masa orde baru, Soeharto pun mengukir banyak prestasi. Morat-maritnya kondisi ekonomi yang diwariskan pendahulunya (mantan Presiden Soekarno) diperbaiki dengan telaten melalui masa yang panjang, memperkenalkan konsep program Pelita (Pembangunan Lima Tahun), bahkan kabinetnya diberi nama Kabinet Pembangunan, hingga akhirnya Indonesia sempat mencapai swasembada beras dan bahkan menjadi salah satu macan asia. Namun sejarah juga mencatat Soeharto sebagai bapak bagi otoritarian orde baru, sepenggal episode kelam Indonesia, di mana sejarah banyak dimanipulasi, hak-hak berpendapat dibungkam, menjamurnya kejahatan politik, dan tumbuh suburnya KKN. "SUBVERSIF" kemudian menjadi kata paling angker dalam rezim ini, pada saat di mana ABRI (waktu itu belum di pisah menjadi TNI dan Polri) tampil menjadi alat penguasa untuk melanggengkan kekuasaan (dwifungsi ABRI menyatakan, selain sebagai menjalankan fungsi hankam, ABRI juga memiliki akses ke ranah sosial politik). Catatan-catatan inilah yang menjadi ganjalan bagi gelar Pahlawan Nasional bagi Soeharto.



Sedangkan Abdurrahman Wahid (juga alm, lebih lanjut disebut dengan panggilan akrabnya, GusDur) memimpin di masa awal reformasi setelah pemerintahan transisi BJ. Habibie. Di masa-masa yang penuh konflik horizontal tersebut GusDur menjadi pendorong rekonsiliasi nasional dan Bapak Pluralisme. Saat itu kita bisa melihat etnis Tionghoa menggunakan nama asli dalam bahasa mereka, dan kita mulai dapat menyaksikan tarian barongsai, bahkan dalam peringatan 17 Agustus sekalipun. Tidak sedikit andil GusDur dalam menyatukan keberagaman di Indonesia, namun dalam beberapa hal idenya dinilai kebablasan. Munculnya bahaya laten komunis, beberapa pandangan pluralisme yang melahirkan liberalisasi pemikiran agama, dan skandal korupsi (saya agak lupa, Buloggate, Bruneigate atau malah keduanya). Komentarnya terhadap masalah-masalah bangsa juga dinilai nyeleneh (ada yang berpendapat juga sebenarnya komentar-komentar tersebut bukan nyeleneh, namun terlalu cerdas untuk dapat dipahami oleh orang kebanyakan). Aksi GusDur di masa pemerintahannya akhirnta memicu DPR melakukan impeachment, namun serangan balik GusDur sungguh mengejutkan. GusDur adalah presiden RI kedua yang mengeluarkan dekrit, setelah presiden Soekarno. Salah satu isi dekrit tersebut adalah "membekukan" DPR (perlu diketahui bahwa Presiden adalah lembaga tinggi negara setingkat dengan DPR, BPK, MA). Akhirnya, GusDur dilengserkan dengan gerakan mahasiswa sebagaimana Soeharto (walaupun tidak sebesar aksi penurunan Soeharto).
Kedua calon Pahlawan Nasional itu memang tidak sempurna. Namun jika kita mau bertanya pada diri sendiri, tanyakan: "Apakah ada manusia sempurna?". Kita yang mungkin mendukung penganugerahan gelar kepada mereka atau yang menolaknya pun bukanlah sosok manusia yang sempurna. Lantas, apa masalah yang akan timbul dalam kehidupan berbangsa dan bernegara kita jika pemberian gelar Pahlawan Nasional diberikan atau tidak diberikan kepada mereka? Apakah masalah itu begitu krusial dan sangat signifikan? Atau apakah keduanya yang sudah berada di alam sana membutuhkan gelar itu? Tidak! Bahkan keduanya tengah menghadapi hari-hari yang gawat, mempertanggungjawabkan hidup mereka selama ini.
Daripada berpikir pantas tidaknya pemberian gelar pahlawan, alangkah baiknya jika kita menanamkan jati diri pahlawan dalam jiwa kita, dengan bertekad memperbaiki kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan keduanya dan melanjutkan terobosan-terobosan baik yang telah dipelopori oleh mereka. Ingatlah, bisa jadi kontribusi kita bagi negeri ini masih lebih kecil dari mereka, padahal kesalahan kita lebih banyak dibanding kesalahan yang mereka perbuat.

Tuesday, November 2, 2010

Pemuda Itu Bernama Shofwan Al Banna


Kali ini kita berbicara tentang salah seorang putra terbaik bangsa yang telah banyak berprestasi. Dia adalah Shofwan Al Banna Choiruzzad. Dulu, saya hanya tahu beliau adalah seorang aktivis mahasiswa UI dan penulis buku. Buku yang terkenal di antaranya adalah Ramadhan is Dead (dan kalo nggak salah, buku "Palestina, Emang Gue Pikirin" juga adalah tulisannya, maklum saya nggak beli, cuma pinjam baca ^^. Buku ini penyajiannya menarik, ada side A dan side B seperti kaset, dan kamu bisa membacanya dari arah depan atau belakang). Beliau juga pernah kami undang ke kampus kami di Universitas Diponegoro untuk mengisi acara Pesawat (Pesantren Mahasiswa Teknik) yang diadaka untuk mahasiswa baru di awal-awal bulan Ramadhan. Pesan-pesannya cukup cerdas memotivasi mahasiswa baru untuk berprestasi.
Belakangan, nama Shofwan Al Banna juga dikenal dunia internasional. Dalam ajang bergengsi The 39th St Gallen Symposium di Swiss, 7-9 Mei 2009, mahasiswa UI yang lanjut ke Graduate School of International Relations Ritsumeikan University Jepang ini menjadi pemenang pertama. St Gallen Symposium adalah acara tahunan yang dihadiri sejumlah pemimpin bisnis dan politik dari seluruh dunia untuk berdialog dengan para pemimpin muda. Dalam acara tersebut, para ratusan pemimpin muda diseleksi lewat karya tulis bertemakan krisis global, untuk kemudian diambil 3 terbaik dan dipersilakan menyampaikan gagasannya di hadapan forum dunia.


Shofwan Al Banna membuat tulisan berjudul "Boundaries as Bridges: A Reflection for Transnational Bussiness Actors". Tulisan ini mengantarkannya menjadi pemenang pertama, mengalahkan karya Jason George, mahasiswa program master dari Harvard sebagai pemenang kedua dengan judul tulisan "A Strategic Balancing Act" dan karya Aris Trantdis, mahasiswa program doktoral dari London School of Economics and Political Science sebagai pemenang ketiga dengan judul "Building Bridges or Raising Barriers: Reconfirming the Boundaries between the State, the Market and Society".
Dalam event tersebut, hadir 600 pemimpin bisnis dan politik dari seluruh dunia untuk berdialog dengan 200 pemimpin muda mengenai krisis global. Dari kalangan politisi, daftar pembicaranya antara lain Presiden Swiss Hans-Rudolf Merz, Presiden Serbia Boris Tadic, Presiden Estonia Ilves, Kepala Japan Bank for International Cooperation Hiroshi Watanabe, Wakil Menteri Luar Negeri Jepang Hiroyuki Ishige, Menteri Perdagangan dan Industri India Kamal Nath, sampai Menteri Keuangan Singapura Shanmugaratnam. Nama-nama besar juga ada di daftar pembicara dari kalangan bisnis. Mulai dari CEO PriceWaterHouseCoopers, CFO Airbus, wakil dewan direktur FIAT, direktur Hindustan Construction, sampai Pimpinan Dewan Direktur Embraer Brazil. Selain dari kalangan politik dan bisnis, tokoh dunia lain yang tampil di depan adalah para ilmuwan seperti Pemenang Nobel Robert Aumann, Presiden Organisasi Eropa untuk Riset Nuklir (CERN) Torsten Akesson dan juga jurnalis seperti Riz Khan dari Al Jazeera dan Peter Day dari BBC.
Itu data prestasi terakhir yang berhasil saya dapatkan, mungkin dalam kurun setahun terakhir ini masih banyak juga prestasi yang diraih anak muda multi talenta ini untuk mengharumkan nama bangsa. Dan perlu diketahui, Shofwan Al Banna Choiruzzad bukan satu-satunya anak bangsa yang berprestasi di tingkat dunia, beberapa tahun terakhir beberapa putra terbaik bangsa mencatatkan namanya dalam jajaran intelektual muda dunia, sinyal bahwa kebangkitan Indonesia semakin dekat.


sumber data:
Shofwan Al-Banna Choiruzzad: Pemenang The 39th St Gallen Symposium, Swiss
SUPER INDONESIA: Bagaimana Shofwan Al-Banna Choiruzzad Mengalahkan Harvard

Monday, November 1, 2010

Megaproyek Indonesia yang Mencengangkan Dunia

Walaupun berita ini sudah agak lama, agaknya banyak orang Indonesia yang belum tahu. Jadi, nggak salah jika berita ini diturunkan lagi. Mencengangkan di sini dapat berarti fantastis, karena proyek-proyek ini adalah proyek prestisius yang megah dan mungkin akan jadi icon Indonesia, namun mencengangkan juga dapat berarti: kok bisa-bisanya dalam situasi rakyat yang serba sulit dilaksanakan proyek-proyek mewah yang memakan dana super besar ini, Indonesia saja masih berhutang dan rakyat masih banyak yang berada di bawah garis kemiskinan! Berikut laporannya...

Indonesia merupakan anggota G-20 yang merupakan kelompok 19 negara dengan perekonomian besar di dunia ditambah dengan Uni Eropa. Indonesia juga merupakan salah satu negara besar di dunia dengan jumlah penduduk yang besar dan kekayaan alam melimpah. Walau didera krisis ekonomi, Indonesia mulai bangkit. Kini pembangunan di Indonesia tidak kalah dengan negara-negara lain. Indonesia bahkan memiliki mega proyek kelas dunia. Beberapa mega proyek yang sudah jadi adalah jembatan Suramadu dan Indoor Theme Park terbesar di dunia, Trans studio. Beberapa proyek akan menyusul. Ada yang masih dalam perencanaan dan ada juga yang sudah dalam tahap penyelesaian. Diantara mega proyek tersebut, yaitu:


Surabaya Sport Center (SSC)



Surabaya segera akan memiliki kompleks olahraga supermegah dengan fasilitas superlengkap. Proyek bernama Surabaya Sport Center (SSC), yang memakan dana Rp 440,2 miliar, dijadwalkan selesai paling lambat Desember 2009 ini. Berlokasi di kawasan Benowo, Surabaya Barat, kompleks itu terdiri atas sebuah stadion utama berkapasitas 50 ribu penonton, sebuah stadion indoor berkapasitas 10 ribu penonton, dan sebuah masjid. Nanti kompleks tersebut juga direncanakan memiliki stadion atletik dan sirkuit.

Perpustakaan Universitas Indonesia (UI)



Indonesia akan memiliki perpustakaan termodern, terbesar dan terindah di dunia yang akan berlokasi Universitas Indonesia (UI) Depok di areal seluas 2,5 hektar. Lokasi bangunan berada di tepi danau Kenanga Universitas Indonesia dan berjarak sekitar 100 meter dari gedung rektorat. Gedung perpustakaan ini akan memiliki luas bangunan 30.000 m2 serta terdiri atas delapan lantai. Gedung berlantai delapan ini dirancang tahan gempa dan ramah lingkungan. Kebutuhan energi menggunakan sumber terbarukan yakni energi matahari (solar energy) selain itu di dalam gedung tidak diperbolehkan menggunakan plastik. Pembangunan gedung delapan lantai ini ditargetkan selesai Desember 2009 dengan anggaran sekitar Rp 100 miliar. Januari tahun depan diharapkan perpustakaan ini sudah bisa dibuka untuk civitas UI dan juga masyarakat umum. Pembangunan perpustakaan ini merupakan salah satu upaya UI menuju World Class University dan masuk ranking 100 besar perguruan tinggi terbaik di dunia.

Menara Jakarta



Jakarta akan segera memiliki salah satu menara tertinggi di dunia yang dinamakan "menara Jakarta ". Proyek Menara Jakarta yang sebelumnya terhenti akibat badai krisis moneter, akan kembali dilanjutkan kembali. Proyek Menara Jakarta akan kembali dibangun pengerjaan konstruksi pada Januari 2010.. Pembangunan Menara Jakarta yang menelan anggaran Rp 5 triliun ini ditargetkan rampung 2012 mendatang. Menara Jakarta setinggi 558 meter ini nantinya akan mengalahkan Oriental Pearl Tower, Shanghai, setinggi 460 meter, KL Tower di Malaysia 421 meter, dan CN Tower di Kanada setinggi 533 meter. Dan tak kalah penting, Menara Jakarta akan dijadikan sebagai pusat jaringan telekomunikasi dan multimedia dengan data center dan disaster recovery center. Menara Jakarta juga akan dijadikan sebagai traffic control dan pusat jaringan fiber optik di Jakarta . Menara ini juga akan memiliki restoran berputar, yang menarik lagi dari Menara Jakarta adalah bentuk kaki tiang menara yang memiliki bentuk tiga kaki yang menopang hingga ke atas. Bentuk semacam ini hanya satu-satunya di dunia untuk gedung-gedung pencakar langit. Jika telah selesai dibangun, Menara Jakarta ini akan menjadi icon kebanggaan bangsa Indonesia dan menjadi menara telekomunikasi dan broadcasting tertinggi di dunia.

Jembatan Selat sunda



Jembatan Selat Sunda adalah salah satu proyek besar pembuatan jembatan yang melintasi Selat Sunda sebagai penghubung antara Pulau Jawa dengan Pulau Sumatera
Jembatan Selat Sunda ini akan menjadi jembatan terpanjang pertama di dunia yang dibangun dengan bentang tengah sampai 2.200 meter. Perkiraan biaya investasi yang dibutuhkan untuk pembangunan JSS sekitar Rp 100 triliun. Pembangunan proyek JSS membutuhkan waktu minimal 10 tahun. Kalau tahun 2012 sudah mulai dibangun rencananya jembatan sudah dibuka tahun 2022. Pada jembatan tersebut akan dibuat enam lajur kendaraan, masing-masing tiga lajur dalam satu ruasnya. Jembatan selebar 60 meter ini juga dilengkapi dua jalur pejalan kaki dan jalur darurat. Tak hanya itu, jembatan ini juga akan dilengkapi dua rel kereta. Jembatan rencananya akan berada pada 70 meter di atas permukaan laut, dan melewati tiga pulau-pulau kecil di selat itu, yaitu Pulau Prajurit, Ular, dan Sangiang. Ini merupakan jembatan dengan panjang 29 kilometer yang akan menjadi jembatan terpanjang di dunia.

Reaktor Nuklir Muria



Indonesia merencanakan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Muria, Jateng. Pegunungan Muria dianggap paling memenuhi syarat sebagai tempat berdiri dan beroperasinya PLTN. Selain karena a man dari gempa, daerah Muria juga sangat dekat dengan sumber air (Laut Jawa) yang dibutuhkan untuk mendinginkan reaktor nuklir. Pembangunan PLTN Muria akan dimulai 2012 dan siap diresmikan 2016 dengan total anggaran Rp 30 triliun. Diharapkan pada 2015-2016 PLTN Muria ini sudah bisa beroperasi dengan kapasitas 1.000 Mwat Elektic dengan investasi US$ 1.500-1.800 per KWh. PLTN membutuhkan uranium dan Indonesia memiliki dua tambang uranium, yaitu tambang Remaja-Hitam dan tambang Rirang-Tanah Merah. Kedua tambang uranium tersebut terletak di Kali man tan Barat. Jika sudah dibangun PLTN Muria akan mampu mengatasi krisis energi listrik yang saat ini sedang dialami negara kita. PLTN Muria yang rencananya memiliki enam reaktor nuklir dengan masing-masing berdaya 600 MW atau totalnya 3600 MW, akan sedikit mampu mengurangi krisis energi listrik terutama Jaringan Jawa-Madura- Bali (Jamali). Jika Indonesia memiliki PLTN, maka Indonesia juga akan masuk ke dalam jajaran segelintir negara elite nuklir dunia tapi nuklir Indonesia akan digunakan hanya untuk tujuan damai.

Coastarina



Di Pulau Batam akan dibangun pulau-pulau buatan yang menyerupai peta dunia terbesar di dunia mengalahkan perumahan di Dubai. Perumahan di pantai ini dikembangkan menjadi pusat hunian dengan suasana tepi laut. Sebagian areanya diperoleh dari hasil reklamasi. Site plan-nya dirancang bak lagoon raksasa yang bagian tengahnya ditata menyerupai peta dunia dengan miniatur berbagai benua: Asia , Amerika, Eropa, Afrika, dan Antartika. Coastarina merupakan terobosan konsep pemuki man , yang terinspirasi oleh Palm Islands di Dubai, UAE.
Di Coastarina, akan dibangun total 1.000 rumah di kawasan total 150 hektar (25 hektar termasuk ta man dan fasilitas umum). Di sana, juga ada Okarina Ta man Rekreasi dengan food court, kafe dan restoran, Ta man Air, dinding raksasa, dan permainan air. Coastarina mega proyek ini akan selesai dalam 6 tahun dan total investasi diperkirakan menjadi 60 – 80 juta USD atau sekitar Rp. 570 M / Rp 760 M. MURI (Museum Rekor Indonesia) memberikan penghargaaan kepada Coastarina untuk papan tulisan terbesar di Indonesia, perumahan yang terletak di bibir pantai Batam itu akan mencatatkan dua rekor lagi untuk pembangunan bola dunia paling besar dan peta dunia terbesar di dunia.

Center Point Of Indonesia



Makassar akan memiliki kawasan super megah sebagai pusat bisnis, wisata dan pendidikan yang dinamakan Center Point Of Indonesia. Center Point Of Indonesia dibangun di kawasan dengan luas total 600 hektar itu akan terdapat bangunan bangunan menjulang tinggi, pusat bisnis dan pemerintahan, kawasan hiburan, hotel hotel kelas dunia yang dilengkapi dengan lapangan golf dengan view ke laut lepas dan pe man dangan menakjubkan ke pulau pulau di Teluk Makassar. Di kawasan ini juga akan dibangun Istana kepresidenan yang selama ini hanya berada di Jawa dan Bali . Istana ini nantinya berada di atas laut. Di kawasan CPI juga akan dibangun Masjid Termegah di Asia, sekelas Taj Mahal di India. Ada juga The Makassar Notradamus, yaitu ta man 1000 patung Pahlawan Indonesia . Masih di lokasi yang sama, Makassar juga akan membangun Public Space atau area publik terluas di Dunia. Di lapangan nan luas ini, akan terdapat banyak kawasan hijau, tempat bermain, ta man bunga, tempat beristrahat, dan tentunya pantai buatan. Di sekitar kawasan ini juga akan terdapat Waterfront dan Marinas .
Center Point Of Indonesia akan dilengkapi dengan dua jalan layang selebar masing masing 40 meter, waterway, monorail dan busway. Monorail di CPI akan menghubungkan kawasan megah ini ke Pusat Kota Makassar , hingga ke Bandara International Sultan Hasanuddin. Jika proyek ini benar benar terwujud maka Makassar akan melampaui Jakarta dalam hal mewujudkan angkutan Mass Rapit Transport ida man itu.
Center Point of Indonesia juga akan dilengkapi dengan sebuah menara yang menyerupai Oriental Pearl Tower di Shanghai. Menara setinggi 300 meter itu akan difasilitasi dengan dek anjungan berputar. Menara itu akan dibangun tepat di tengah tengah proyek CPI. Selain itu, Center Point of Indonesia akan me man jakan pengunjung karena sudah terintegrasi dengan Trans Studio Indoor Theme Park, karena akan dilewati oleh jalur Monorail. Nantinya beberapa pantai dan pulau-pulau buatan di CPI juga akan dihubungkan dengan kereta gantung (Gondola) terpanjang di Asia. Jika proyek ini selesai, maka Makassar akan melesat menjadi kota metropolitan modern dan terbesar kedua di Indonesia, melampaui Surabaya. Obsesi itu jugalah yang membuat Makassar bertekat untuk menjadi kota dunia di tahun 2030.

Sundial (jam matahari) Pontianak



Indonesia akan memiliki sundial atau jam matahari tertinggi di dunia jika sundial Pontianak jadi dibangun. Dari semua kota yang dilewati garis Khatulistiwa, hanya ada satu kota di dunia ini yang dibelah atau dilintasi secara persis oleh garis Khatulistiwa, yaitu Kota Pontianak . Pembangunan sundial di lokasi sekitar Tugu Khatulistiwa Pontianak diperkirakan menghabiskan biaya sebesar Rp76,6 miliar dengan lahan seluas 44,1 meter. Rencananya tugu tersebut akan dibangun dengan tinggi 71 meter, sehingga akan menjadikan Tugu Khatulistiwa sebagai sundial tertinggi di dunia. Pada lahan di sekitar sundial tugu akan dibangun sundial berukuran kecil sebanyak 17 buah. Angka 17 dan 71 diambil dari angka kelahiran Kota Pontianak. Untuk memperkuat ikon Pontianak sebagai Kota Khatulistiwa juga akan dibangun Twin Solar Telescope, Museum Galeri, Science Centre, kawasan komersial, Amphiteater, dan Convention di kawasan tugu tersebut.

Biak space port



Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) akan mendirikan "space port" atau lokasi peluncuran roket pendorong satelit di Pulau Biak, Papua. Pulau Biak merupakan lokasi yang sangat strategis untuk penerbangan ke angkasa luar karena posisinya sangat dekat dengan garis katulistiwa. Pulau Biak berhadapan langsung dengan samudera luas sehingga proses peluncuran roket yang akan dilakukan diperkirakan tidak akan mengganggu negara lain. Jika roket pendorong satelit itu diluncurkan, serpihan atau benda-benda yang jatuh dari dari proses peluncuran itu akan jatuh ke laut, tidak mengenai negara lain, termasuk wilayah Indonesia . Selain itu, Pulau Biak juga terletak di di area ekuatorial (Posisinya hanya dua derajat dari garis katulistiwa) sehingga dorongan roket peluncur satelit lebih kuat dan mampu mengantar alat pe man tauan di angkasa ke antariksa.

Terusan Sulawesi



Pada Musyawarah Sulawesi IV Enam gubernur se-Sulawesi menggagas pembangunan "Terusan Khatulistiwa" yang memotong leher Pulau Sulawesi. Kelak Pulau Sulawesi bakal terbagi dua, karena dipisahkan oleh laut di terusan yang akan diberi nama Terusan Khatulistiwa. Jika rencana tersebut benar-benar direalisasikan, maka terusan ini akan menjadi terusan ketiga di dunia, sebab saat ini baru ada dua terusan, yakni Terusan Suez di Mesir dan Terusan Panama di Amerika Tengah. Terusan Khatulistiwa ini bisa menjadi jalur laut internasional yang ramai dan akan memperpendek jarak transportasi laut dari wilayah timur Pulau Sulawesi menuju wilayah barat Indonesia, serta ke Filipina dan Malaysia.
Itu merupakan beberapa mega proyek di Indonesia disamping proyek-proyek lainnya yang akan menjadikan Indonesia sebagai negara maju di masa depan. Mega-mega proyek tesebut kelak akan menjadi kebanggaan besar bagi bangsa Indonesia . Giliran kita mengambil bagian untuk ikut serta memajukan negara Indonesia tercinta ini.


dikutip seutuhnya dari :TAHUKAH ANDA "MEGA PROYEK INDONESIA" YANG SIAP DAN AKAN MENAKJUBKAN DUNIA