Thursday, March 24, 2011

Bom Buku : Kecil-kecil Cabe Rawit

Bom Buku, Daya Ledak Kecil Dampak Sosial Besar

Jika kita mendengar kata "teror bom", maka yang segera terbayang di benak kita adalah ledakan bom berkekuatan besar plus memakan korban yang banyak, baik korban jiwa atau kerugian materiil lainnya. Namun, bayangan itu tidak berlaku untuk "bom buku", atau "bom surat". Bom-bom ini bisa dibilang berdaya ledak kecil, namun tetap saja membuat republik Indonesia ini jadi "rame".

Gegana Menjinakkan Bom Buku
Kasus bom buku yang pertama kali terjadi di daerah Utan kayu, Jakarta kemudian menyebar ke berbagai daerah bahkan sempat dicurigai di sekitar kediaman RI 1 di Cikeas, memang berdaya ledak "mini" namun bukan berarti tak memakan korban. Bom buku telah melukai beberapa orang, dan bom pertama bahkan berhasil membuat seorang polisi yang "gagah berani" kehilangan sebelah tangannya. Kasus bom buku dan bom surat juga ditemukan di berbagai daerah di Indonesia. Persebaran kasus di wliayah yang luas ini tentu saja membuat Gegana menjadi sibuk. Bom buku bisa ada di mana saja dan dilaporkan ditemukan di mana saja. "Jadwal" Gegana sungguh menjadi amat padat.
Efek yang lebih memprihatinkan lagi adalah phobia paket pada masyarakat. segelintir masyarakat mulai merasa takut menerima paket kiriman tertutup karena dikhawatirkan berisi bom. Walaupun daya ledak bom buku ini "sedikit" di atas petasan atau mercon, tetap saja efeknya membuat negara ini heboh. Kalau rakyat sudah panik, akan sangat mudah mengendalikan masyarakat yangs sedang panik untuk kepentingan tertentu bukan? Hehehe...

No comments:

Post a Comment