Wednesday, December 8, 2010

Indonesia, Raja Baru Sepakbola Asia Tenggara?


Kemenangan Indonesia atas Thailand yang memang telah diprediksi banyak pihak sebelumnya akhirnya menjadi kenyataan. Pada pertandingan terakhirnya di penyisihan Grup A piala AFF, Indonesia memetik kemenangan atas Thailand, timnas terkuat selama ini di ASEAN dengan agregat 2-1. Thailand yang unggul terlebih dahulu lewat tendangan volley Suree, seorang defender Thailand, yang tak terjangkau Markus Haris Maulana. Namun kemudian Indonesia membalasnya lewat dua kali tendangan penalti yang dieksekusi oleh Bambang Pamungkas.



Hujan Kartu Kuning dan 1 Kartu Merah untuk Thailand
Permainan Indonesia melawan Thailand memang tidak seapik dua pertandingan sebelumnya di grup A. Indonesia menguasai 8 menit awal pertandingan, namun setelah itu praktis Thailand mendominasi aliran bola. Begitu banyak peluang berbahaya yang diperoleh Thailand dan mengancam gawang Markus, terutama lewat tusukan-tusukan yang dilakukan striker Thailand, Kirait, namun solidnya barisan pertahanan tim merah putih dan sigapnya Markus berkali-kali menyelamatkan gawang timnas Indonesia. Dalam satu kesepatan, Markus melakukan kesalahan, bola meluncur ke gawang, namun beruntung Maman ada di bawah mistar dan melakukan clearence dengan baik.
Solidnya pertahanan Indonesia membuat pemain Thailand frustasi dan banyak melakukan pelanggaran. Wasit mengobral kartu kuning buat pemain Thailand, bahkan masih ditambah dengan 1 kartu merah. Tekanan yang dihadapi Thailand karena harus memenangkan pertandingan agar dapat melaju ke semifinal agaknya menjadi alasan begitu banyaknya pelanggaran harus dilakukan pemain Thailand terhadap squad merah putih.


Arif Suyono Effect
Penguasaan bola yang baik oleh timnas Thailand membuat permainan timnas Indonesia tidak berkembang. Beberapa kali bola berhasil direbut dari Thailand namun serangan balik-serangan balik yang dilancarkan timnas sama sekali tidak membahayakan gawang shintaweechai (maung bandung juga mengenalnya sebagai kosin, eks keeper PERSIB). Oktavianus Maniani beberapa kali berhasil membawa bola hingga ke daerah pertahanan Thailand, namun kali ini Okto selalu kesulitan melawati pagar betis biru defender Thailand. Aliran bola ke Christiano Gonzalez maupun BePe nyaris macet total.
Di tengah krisis permainan timnas merah putih ini, Alfred Riedl memanggil Arif Suyono dari bangku cadangan. Masuknya Arif sontak mengubah permainan Indonesia cukup siginifikan. Maka pendukung tim merah putih kembali dapat melihat permainan timnas yang mengepung daerah pertahan Thailand dan bermain menekan setelah masuknya Arif Suyono.
Tekanan-tekana terus dilakukan lasykar Garuda, umpan panjang dilepaskan Eka Ramdhani dan disambut dengan baik oleh El Locco di dalam kotak penalti. Tendangan keras El Locco masih membentur mistar gawang, namun bola pantulan kembali mengarah ke arah Gonzalez, hal ini memaksa defender Thailand melanggar El Locco yang seharusnya dengan mudah dapat mencetak gol jika pelanggaran tak terjadi. Kesalahan ini harus dibayar dengan tendangan penalti yang dieksekusi BePe dan membuat skor Indonesia vs Thailand imbang 1-1.
Tak lama berselang, timnas merah putih yang terus menekan berhasil masuk kembali ke kotak penalti Thailand. Arif Suyono, mendapat ruang tembak dan berhasil melewati halauan defender Thailand, namun sekali lagi pasukan Thailand melakukan kesalahan, karena pergerakan aktif tangan salah seorang pemain Thailand menutup ruang tembak Arif dan menyebabkan hand's ball di daerah terlarang. BePe kembali mempecundangi Kosin dalam adu penalti dan...2-1 untuk kemenangan Indonesia.

Indonesia loloskan Malaysia
Meski dipastikan lolos ke semifinal sebagai juara grup apapun hasil dari pertandingan "hiburan" ini, Indonesia tetap bermain untuk menang. Dengan kemenangan ini, Indonesia memetik poin penuh 9, dari 3kali kemenangan dalam 3 pertandingannya di grup A. Pada saat yang sama, Indonesia menutup peluang Thailand maju ke semifinal AFF dan meloloskan Malaysia yang membantai Laos 5-1 dalam pertandingan di waktu yang sama di Stadion Jaka Baring, Palembang. Beginilah cara Indonesia berbagi kemenangan dengan negara serumpun.

Euforia Masyarakat Indonesia
Setelah laga melawan Laos yang ditutup dengan kemenangan fantastis 6-0, masyarakat menaruh harapan yang besar terhadap timnas dalam piala AFF ini. Terpuruknya prestasi sepakbola nasional selama ini membuat masyarakat percaya kebangkitan timnas tengah diracik oelh Alfred Riedl. Laga kontra Thailand ini diharapkan menjadi bukti bahwa kemenangan Indonesia selama ini bukan sekedar faktor kebetulan, namun kualitas pemain timnas memang meningkat. Indonesia tercatat selalu kalah terhadap Thailan sejak piala Tiger 1998, membuat pasukan Gajah Putih ini menjadi musuh bebuyutan lasykar Garuda di ASEAN.
Enam kemenangan berturut-turut yang diraih timnas Indonesia (setelah dibantai Uruguay, berturut-turut mengalahkan Maladewa, Timor Leste, Taipei, Malaysia, Laos dan Thailand) memang mengindikasikan ada suatu perubahan positif di tubuh timnas. Indonesia mungkin saja akan segera menjadi raja baru sepak bola di ASEAN, dan peringkat sepak bola nasional di mata FIFA juga kemungkinan besar akan terdongkrak naik.

No comments:

Post a Comment