Thursday, November 18, 2010

Tragedi Qurban yang Terulang : Potret Kesenjangan Sosial yang Tajam


Sebelumnya saya ingin mengucapkan selama hari raya Idul Adha 1431 H. Hari yang memiliki latar belakang sejarah yang penuh hikmah kesabaran, ketaatan, keimanan dan tentu saja kepedulian.
namun, kita masih harus mengurut dada melihat tragedi yang senantiasa melingkupi Idul Akbar ini di Indonesia, hampir setiap tahunnya. Di saat ketimpangan sosial begitu besar, para koruptor bebas melenggang memakan uang rakyat dan mentertawai hukum, berpesta di atas penderitaan rakyat yang dilupakan oleh pemimpin-pemimpin yang mereka pilih sendiri, hari raya Qurban menjadi sedikit penghibur hati mereka, saat mereka sedikit bisa mencicipi kemewahan dan berkah daging Qurban.
Namun lagi-lagi dan selalu, pembagian daging qurban memakan menjadi tragedi. Untuk memperoleh kesempatan makan daging setahun sekali yang jumlahnya tak seberapa ini, mereka harus berjuang keras. Di Masjid Agungf Kota Tegal, warga berdesakan memperebutkan 2000 kupon daging yang disiapkan paniti, beberapa wanita lanjut usia harus terinjak-injak oleh warga-warga lainnya yang berebut masuk halaman masjid. Di Ngaliyan, Semarang, pembagian 1 kg daging qurban ricuh karena beberapa warga yang tak mendapat kupon merasa tidak puas dan menyerbu daging qurban di masjid. Kericuhan kembali terjadi saat daging qurban yang dibagikan ternyata masih bersisa. Dalam kejadian ini, seekor sapi qurban sempat "melarikan diri" namun kemudian berhasil di "amankan" kembali oleh panitia. Di Jakarta, seorang nenek 74 tahun harus terinjak-injak saat antri daging qurban yang dibagikan oleh MNC group. Akhirnya pembagian daging qurban harus mengecewakan sebagian warga yang antri karena persediaan daging qurban habis. Di Depok, pembagian daging qurban oleh polresta Depok juga ricuh. Maesaroh, seorang warga yang antri daging qurban harus menerima lebam dan luka baret di tangannya. Dalam pembagian tersebut sebagian warga yang telah mengantri sejak pagi dengan menahan terik matahari harus pulang dengan kecewa karena akhirnya malah tidak mendapatkan daging qurban. Beberapa kupon yang harusnya menjadi bukti penerima qurban juga robek saat kericuhan.
Ya Allah...berilah kami ganti yang lebih baik...

foto:
Nenek Many (74) yang terinjak-injak saat pembagian qurban MNC group

sumber data:
Pembagian Kupon Daging Kurban Ricuh
Kericuhan Mewarnai Pembagian Kurban di Ngaliyan
Nenek 74 Tahun Terinjak-injak Saat Pembagian Kurban MNC Group
Pembagian Kurban Polresta Depok Ricuh

No comments:

Post a Comment