all about Indonesia, from various aspects of life whether political, economic, social, cultural, defense and security, prestige, sports, science and technology and its characters and events related to Indonesia...
segala hal tentang Indonesia, dari berbagai aspek kehidupan baik politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan keamanan, prestasi, olah raga, ilmu pengetahuan dan tekonologi, tokoh dan peristiwa terkait Indonesia...
Friday, November 19, 2010
Arti 10 Hari Bagi Kapolri
Rapat kabinet terbatas 16 November lalu memberikan tantangan tersendiri bagi Kapolri baru Timur Pradopo. Menindaklanjuti permintaan presiden SBY agar kasus keluarnya Gayus dari Rutan Mako Brimob diproses dengan cepat membuat Kapolri Timur berjanji menyelesaikan perkara penyuapan ini dalam 10 hari. Taruhannya? Kredibilitas Polri, karena jika tidak selesai dalam 10 hari tersebut maka penanganan kasus ini akan dilimpahkan ke KPK. Momen ini juga menguji janji Kapolri baru untuk memperbaiki paradigma dan citra Polri.
Kasus Gayus ini memang unik dan ditengarai menjadi permainan politik tingkat tinggi. Tidak tanggung-tanggung, untuk kepentingan aktor politik di pemilu 2014. Kasus ini dapat diambangkan sewaktu-waktu dan dinaikkan lagi saat dibutuhkan. Demikian pandangan yang dituturkan pengamat Politik Charta Politika, Yunarto Wijaya. Belum lama, santer terndengar Gayus keluar ke Bali dengan maksud tertentu dan dibantu pihak tertentu. Pikir saja, bagaimana Gayus bisa melenggang dengan fasilitasi dari perlengkapan penyamaran, identitas palsu dan tiket pesawat ke Bali (padahal Gayus sudah cukup familiar di media pemberitaan nasional)? Politisi Golkar dan bos Group Bakrie, Aburizal Bakrie dikabarkan berada di Bali pada saat yang sama. Apakah Gayus bertemu Ical? Pertanyaan seperti ini layak muncul, karena Gayus memiliki hubungan dengan Group Bakrie. Tersangka penyuapan dan sebelumnya juga tersangka penggelapan pajak ini pernah menjadi petugas pajak Group Bakrie. Masih ingat ketika Sri Mulyani berseteru dengan Ical dan mengungkap skandal pajak Group Bakrie ke publik? Namun, Ical sudah memberikan pernyataan bahwa ia tak bertemu Gayus di Bali. Ical menambahkan, isu ini kemungkinan dihembuskan oleh pihak-pihak yang tidak suka dengan Golkar.
Jadi, jawabannya adalah menuntaskan kasus Gayus dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya, agar kasus ini tidak menjadi alat politik yang sewaktu-waktu bisa diambangkan, dan saat dibutuhkan dimunculkan lagi. Tantangan Kapolri baru memang berat, selain batas waktu 10 hari yang dijanjikannya, kasus penyuapan yang menggelontorkan dana hingga 368 juta ini diduga melibatkan mafia-mafia yang kuat, sebagaimana pernyataan anggota Komisi III DPR, Martin Hutabarat. Selain itu, Kapolri juga harus mengingat baik-baik bahwa di balik serentetan kasus Gayus ini ada doorprize besar (sebagaimana diduga banyak pihak), yaitu terungkapnya jaringan mafia pajak (dan mungkin juga mafia hukum, koruptor kelas kakap, politisi busuk dan pengusaha hitam, wow!). Hadiah besar tentu saja upaya mendapatkannya juga tidak mudah. Jika misteri gelap ini berhasil tersingkap, Polri akan punya alternatif prestasi selain nangkapin teroris.
Data-data:
Pengamat: Kasus Gayus Jadi Permainan Politik
Jika Kasus Gayus Tak Selesai Dalam 10 Hari, KPK Didorong Ambil Alih
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment