Thursday, August 25, 2011

Kenapa Sikap Bang (Nazar)Udin Berubah?



Nazaruddin, setelah tertangkap (kiri)  dan saat membeberkan kasusnya melalui skype di pelarian (kanan)

Dengan begitu PeDe (Percaya Diri), mantan bendahara umum PeDe (Partai Demokrat) M Nazaruddin membeberkan kasus korupsi yang dikatakannya melibatkan sejumlah elit PeDe (Partai Demokrat lagi...). Namun, perubahan terjadi pada sikap Bang Udin setelah tertangkap oleh Kepolisian Kolombia. Bang Udin yang satu ini berbalik seolah amnesia terhadap kicauannya selama bertualang dalam pelarian di luar negeri. Pertanyaannya, "Ada apa dengan Bang Udin?".

Yang tahu pasti mungkin hanya Bang Udin dan Allah saja, atau ada beberapa orang lain yang juga terlibat juga tahu kebenaran di balik dagelan yang dipertontonkan di depan kita semua, rakyat Indonesia. Nah, karena bangsa kita sudah dikenal sebagai komentator yang hebat, tak salah jika di sini kita juga mencoba mengungkapkan beberapa dugaan mengenai perubahan sikap Bang Udin dari gelagat-gelagat yang terjadi dan diliput berbagai media akhir-akhir ini.
Dugaan pertama, Bang Udin benar-benar mendapat tekanan. Mengapa penerbangan memulangkan Bang Udin yang dijadwalkan hanya memakan waktu paling lama 30 jam jadi berhari-hari? Menunjukkan foto Bang Udin yang sedang tersenyum ketika duduk di kabin pesawat yang di sewa dengan duit rakyat hingga 4M tidak cukup membuktikan bahwa Bang Udin nggak mendapat tekanan dari siapapun. Alasan lainnya yang menguatkan, ya...perubahan sikap Bang Udin yang drastis itu. Pas di luar negeri Bang Udin begitu berapi-api dengan semangat berkobar dan seolah tanpa rasa takut menyerang balik "saudara-saudaranya" di PD (singkatannya ganti yang resmi, hehehe...), tapi dalam waktu singkat sikap Bang Udin berubah menyangkal semua yang dikatakannya. Semuanya! Dengan alasan "saya lupa semuanya...". Tentu kita yang selama ini sudah terbawa-bawa perasaan ketika mengikuti perkembangan kasus ini sejak kaburnya Bang Udin hingga tertangkapnya Bang Udin kecewa dan serentak mengatakan "ooo...tidak bisssa!". Setelah apa yang dilakukan Bang Udin dengan membeberkan keterlibatan banyak pihak di media nasional, live via telepon, walaupun hanya suaranya saja. Namun, Bang Udin seolah menjawab keraguan soal suara tak jelas di telepon yang mengaku-aku "Nazaruddin sang mantan Bendahara Partai Demokrat", Bang Udin mejeng dalam wawancara dengan seorang jurnalis melalui skype, dengan tidak hanya suara tapi juga tampilan video wajahnya lengkap dengan topi jeraminya.
Kemungkinan kedua, Bang Udin sebenarnya nggak ditekan oleh siapapun. Perubahan sikap Bang Udin ini justru merupakan serangan baru lagi bagi "saudara-saudara" yang selama ini ikut diseretnya dalam pusaran kasus. Bingung? Hehe, ini alasannya. Kita patut curiga dengan pernyataan Bang Udin yang menyatakan dia bersedia menerima semua dakwaan yang ditimpakan padanya, namun Bang Udin juga menyiratkan seolah keluarganya terancam karena aksinya ini. Dari pernyataan-pernyataan kita seolah tergiring untuk memahami bahwa Udin yang dulu berani bicara di luar negeri sekarang benar-benar mendeapat tekanan, melalui terancamnya keluarganya. Namun, kalimat-kalimat Bang Udin yang seolah sengaja ditujukan untuk diketahui media (bahkan suratnya untuk Presiden ditunjukkan kepada wartawan oleh staff pengacara Bang Udin) juga aneh. Jika benar Bang Udin ditekan untuk tutup mulut dengan taruhan keselamatan keluarganya, maka seharusnya  Bang Udin justru menghindari publik mengetahui tekanan yang dialaminya, bukan malah mengumumkannya, karena hal ini justru menyebabkan keselamatan keluarga yang menjadi taruhan menjadi semakin terancam. Keganjilan ini jika terdeteksi oleh kita justru membawa alam pikiran kita untuk menduga bahwa  Bang Udin sebenarnya tidak sedang ditekan, justru Bang Udin sedang menekan pihak-pihak yang selama ini dituduhnya melalui sandiwara yang hebat. Gimana nggak hebat? KPK aja goyang?!
Kemungkinan ketiga, Bang Udin selama ini hanya mengumbar omongan di luar. Bukti yang selama ini dibawanya (konon dalam tas hitam nan misterius) yang saat ini sedang diperiksa KPK palsu semua. Bukti-bukti ini akan segera terungkap benar tidaknya karena kan sedang diperiksa oleh KPK. Jadi, Bang Udin yang selama ini merasa kesepian ingin juga mengajak "saudara-saudaranya" agar terseret kasus. Jadi Bang Udin berani melempar bola panas karena panik dan nggak mau sendirian dihukum, dan nekat walaupun ia tidak bisa membuktikannya kalaupun diperiksa. Maka Bang Udin langsung lesu, begitu tertangkap. Dia yang selama di luar sangat nyaring bernyanyi karena yakin tidak akan tertangkap, kini membisu karena semua nyanyian tinggal nyanyian. Tuduhannya hanya pepesan kosong. Pernyataan lupa yang dikatakannya bisa jadi hanya alasan untuk menutupi bahwa yang selama ini dia katakan tidak ada sama sekali. Sedangkan permintaan melindungi keluarganya bukan berarti dia ditekan, tapi karena dia keluarganya juga terlibat kasus, jadi dia berharap dia saja yang diseret, keluarganya yang lain mohon dikasihani jangan dihukum juga...bisa jadi.
Nah, itu tiga kemungkinan yang sempat terpikir olehku...kamu punya kemungkinan lain? Hehehe...

2 comments:

  1. kyknya aku setuju yang nomor tiga deh pak

    ReplyDelete
  2. semua itu kemungkinan...dan tidak tertutup ada kemungkinan lainnya
    yang nggak kepikiran ama saya (negara ini selain punya banyak ahli
    komentator juga kaya akan penulis "skenario" kan, hehehe...)
    hanya satu dari sekian banyak kemungkinan saja yang merupakan
    kepastian a.k.a. fakta...

    ReplyDelete