Tjipta Lesmana Saat Merilis Hasil Keputusan Komisi Banding PSSI |
Rilis komisi banding PSSI yang telah disampaikan beberapa hari yang lalu menyampaikan bahwa komisi banding menolak banding Goerge Toisutta dan Arifin Panigoro yang tidak lolos verifikasi untuk menjadi Ketum PSSI. Komisi banding juga menyampaikan keputusannya menolak keputusan komisi pemilihan PSSI, sehingga Nurdin Halid dan Nirwan Bakrie tidak langsung bisa melenggang sebagai dua calon Ketum PSSI. Namun, menurut saya ada hal yang tak perlu juga disampaikan oleh ketua komisi banding Tjipta Lesmana, yaitu soal pengakuan komisi banding mendapat tekanan dan intimidasi dalam pekerjaannya, terutama dari pemerintah. Jika komisi banding memang tidak terpengaruh tekanan tersebut, mengapa Tjipta Lesmana harus mengungkapkannya secara luas sehingga dapat mengundang hukuman FIFA terhadap timnas? PSSI yang bermasalah namun bisa-bisa timnas dan bangsa Indonesia yang kena getah.
Sebagaimana diketahui secara umum, FIFA sebagai induk semua federasi sepak bola di dunia (bagi negara-negara yang bergabung dengannya tentunya) melarang keras intervensi pemerintah dalam aktivitas federasi sepakbola di negaranya masing-masing. Sanksi bagi pelanggaran ini dapat sangat menyakitkan timnas, supporter dan tentu saja bangsa Indonesia secara keseluruhan. Di sisi lain, negara perlu pula mengatur semua organisasi olahraga yang berkiprah di Indonesia. Setiap organisasi yang beraktivitas di wilayah hukum Indonesia, tentu saja harus mematuhi semua peraturan, perundang-undangan dan ketentuan hukum di Indonesia. Huruf "I" dalam akronim "PSSI" adalah singkatan dari "Indonesia". Hal inilah yang kemudian menjadi kontroversi, apakah tindakan pemerintah selama ini terhadap PSSI (yang sejauh ini seperti hanya bersifat anjuran, teguran atau sejenisnya. belum ada campur tangan fisik seperti pembredelan, penetapan atau pembubaran kan?) termasuk dalam pengertian "intervensi" yang sangat dikecam FIFA atau tidak.
Keputusan komisi banding yang menolak banding Goerge-Arifin sekaligus menolak keputusan komisi pemilihan yang menetapkan calon ketum yang lolos hanya Nurdin-Nirwan telah ditanggapi beragam oleh banyak pihak. Yang jelas kemungkinan besar dari keputusan komisi banding ini adalah pemilihan ketum PSSI akan tertunda. Hal ini juga berarti masa jabatan Nurdin dan jajaran pengurus PSSI di bawah kendalinya periode kali ini juga akan bertambah lama. Ada banyak hal yang bisa dilakukan pihak-pihak tertentu dalam masa penundaan tersebut, konsolidasi kekuatan status quo misalnya. Jadi, mungkin saja ada yang memanfaatkan penundaan ini, atau sejak awal memang merencanakan penundaan, ya kan?
Yang jelas, jangan sampai yang kisruh PSSI, yang jadi korban bakat-bakat muda di timnas dan rakyat Indonesia. Biang kerok semakin busuk, prestasi nasional semakin terpuruk. Jangan sampai...
No comments:
Post a Comment