Kebijakan pemerintah Indonesia terkait BBM 2011 agak membingungkan. Aroma keraguan tampak jelas mengiringi ide ini. Lihat saja, kebijakan pemerintah Indonesia untuk membatasi penggunaan BBM bersubsidi yang awalnya akan dimulai 2010 molor hingga Januari 2011, kemudian masih molor lagi hingga Maret 2011. Padahal pembicaraan pemerintah dengan DPR terkait kebijakan ini belum juga dilakukan, artinya pelaksanaan kebijakan di bulan Maret 2011 nanti kemungkinan besar akan molor lagi.
Saat ini berkembang juga ide untuk tidak meakukan pembatasan penggunaan BBM bersubsidi, namun menggunakan kebijakan menaikkan harga BBM bersubsidi sebagaimana yang pernah beberapa kali dilakukan di Indonesia. Alasannya, pembatasan penggunaan BBM bersubsidi yang diperuntukkan hanya untuk kendaraab pelat kuning membutuhkan pengawasan di lapangan. Selain itu mekanisme di SPBU untuk mengatur agar kendaraan lainnya menggunakana BBM non-subsidi (Pertamax) harus dipikirkan juga, dan hal ini bukan perkara gampang. Pemerintah Indonesia tentu mendengar usulan ini, dan mempertimbangkannya, dan mungkin juga semakin bingung, membatasi penggunaan atau sekalian menaikkan harga.
Bayang-bayang inflasi 2011 semakin buruk jika pemerintah Indonesia membiarkan usulan kebijakan terhadap BBM subsidi ini terus molor. Ketidakpastian kebijakan penetapan kebijakan (sementara masyarakat sudah mengetahui kemungkinannya karena sudah terpublikasikan) akan memicu langkah menaikkan harga di kalangan pedagang (first round effect) sebagai antisipasi kenaikan sesungguhnya. Di sisi lain, penundaan-penundaan yang sudah berkali-kali akan menimbulkan inflasi yang tidak perlu di akhir tahun ini.
,
No comments:
Post a Comment