 |
| Ledakan Petasan Menghiasi Kekalahan Timnas Indonesia Atas Bahrain 0-2 di GBK |
Bukan hanya kekalahan yang menghiasi kepedihan Indonesia di Gelora BUng Karno tadi malam, namun juga ketidakdewasaan yang memalukan. Bukan pertama kali memang, ulah pendukung timnas yang mungkin "terlau bersemangat" mendukung timnas sekaligus juga "terlalu kecewa" menghadapi ketertinggalan skuad Garuda di lapangan hijau, kemudian melampiaskannya dengan teror terhadap tim tamu, dengan lemparan botol dan petasan. Namun, jika mengingat beban berat sepakbola nasional akhir-akhir ini yang beberapa kali hampir mendapat sanksi FIFA hingga sempat terancam dikucilkan dari kompetisi sepakbola internasional, sikap pendukung timnas sungguh sangat memalukan Indonesia sebagai tuan rumah dan merugikan Indonesia sebagai tim yang sedang berupaya mengukir prestasi di ajang internasional.
Memalukan sebagai tuan rumah karena Indonesia akan dianggap sebagai tempat tandang yang tidak ramah dan berbahaya bagi tim tamu. Indonesia juga akan dianggap sebagai penyelenggara yang tidak becus bahkan untuk pertandingan berskala internasional, tidak mampu memberikan jaminan keamanan dan tentu saja memiliki supporter yang tidak tertib dan tidak sportif.
Perilaku memalukan oknum pendukung timnas yang dapat mencoreng keseluruhan insan sepakbola Indonesia ini mulai terjadi id babak kedua. Setelah tertinggal 0-1 atas Bahrain di penghujung babak pertama, Indonesia tak kunjung mampu menyamakan kedudukan dan hingga sekitar separuh perjalanan babak kedua. Serangan-serangan Indonesia yang mudah dipatahkan pemain-pemain Bahrain mungkin menyulut emosi oknum supporter yang kemudian melemparkan botol dan petasan ke lapangan. Kesebelasan Bahrain sempat meninggalkan lapangan dan pertandingan dihentikan sekitar 15 menit karena alasan keamanan.
Patut ditanyakan juga memang, bagaimana petasan bisa masuk ke lapangan atau memang tidak ada pemeriksaan yang memadai terhadap supporter yang akan menonton pertandingan?
gambar: arenaku.com
Memalukan sebagai tuan rumah karena Indonesia akan dianggap sebagai tempat tandang yang tidak ramah dan berbahaya bagi tim tamu. Indonesia juga akan dianggap sebagai penyelenggara yang tidak becus bahkan untuk pertandingan berskala internasional, tidak mampu memberikan jaminan keamanan dan tentu saja memiliki supporter yang tidak tertib dan tidak sportif.
Perilaku memalukan oknum pendukung timnas yang dapat mencoreng keseluruhan insan sepakbola Indonesia ini mulai terjadi id babak kedua. Setelah tertinggal 0-1 atas Bahrain di penghujung babak pertama, Indonesia tak kunjung mampu menyamakan kedudukan dan hingga sekitar separuh perjalanan babak kedua. Serangan-serangan Indonesia yang mudah dipatahkan pemain-pemain Bahrain mungkin menyulut emosi oknum supporter yang kemudian melemparkan botol dan petasan ke lapangan. Kesebelasan Bahrain sempat meninggalkan lapangan dan pertandingan dihentikan sekitar 15 menit karena alasan keamanan.
Patut ditanyakan juga memang, bagaimana petasan bisa masuk ke lapangan atau memang tidak ada pemeriksaan yang memadai terhadap supporter yang akan menonton pertandingan?
gambar: arenaku.com
No comments:
Post a Comment