Chandra M Hamzah Saat Memberikan Penjelasan kepada Wartawan Tentang Tuduhan Nazaruddin |
Dengan berakhirnya puasa bicara Chandra M Hamzah, babak baru perjalanan kasus M Nazaruddin dimulai. Chandra sebagai wakil ketua KPK bagian penindakan yang selama ini dituduh Nazar ikut "bermain" memberikan klarifikasi tuduhan tersebut lewat jumpa pers sekaligus menuding tuduhan Nazar bohong belaka. Kita memang belum lagi tahu siapa yang berbohong, tapi paling tidak Chandra kali ini menjawab tuntas semua tuduhan yang dialamatkan kepadanya dan tidak mendiamkannya saja.
Dengan penjelasan yang baik dan disajikan secara kronologis Chandra berbalik memenangkan simpati dibandingkan Nazar yang selama ini hanya menuduh namun belakangan tidak mampu menghadirkan bukti. Agaknya teori ketiga yang sempat saya ajukan dalam tulisan saya sebelumnya "Kenapa Sikap Bang (Nazar)Udin Berubah?" akan terbukti. Kemenangan simpati ini tak luput dari "tukang nimbrung" di DPR yang belakangan kebanyakan beralih mendukung Chandara. Sepertinya DPR juga menaruh harap untuk kasus "Banggar" mereka, hehehe...semoga tidak.
Angin sedang berganti arah memang, tapi bukan berarti posisi Chandra bakal aman hingga akhir dan Nazar gagal menyeretnya untuk sama-sama duduk di kursi pesakitan. Paling tidak, ada status yang jelas membedakan kedua orang ini: Nazar sudah jelas Koruptor, Chandra belum tentu dan menolak semua tuduhan. Menolak semua tuduhan? Tidak juga! Inilah yang menjadi cacatnya Chandra saat ini, yaitu ia mengaku bertemu dengan Nazar, walaupun ia menjelaskan bahwa yang ingin ditemuinya adalah Saan Mustopa, rekannya semasa aktif di kampus dan Nazar yang saat itu belum di Demokrat kebetulan ada di situ. Tapi tetap saja...perubahan sikap ini agak melemahkan kepercayaan terhadap Chandra, karena awalnya tanpa tedeng aling-aling Chandra menampik sama sekali pernah bertemu Nazar.
Posisi Nazar? Haha, lebih parah. Nazar terancam dicap pembohong besar jika dia benar-benar pada akhirnya tidak mampu menunjukkan bukti yang selama ini "dipamerkannya" di dunia maya. Alasan dubes atau pihak lain menghilangkannya tidak banyak membantu posisi Nazar, karena jika memang benar bukti yang sempat dipegangnya itu begitu penting amat tak wajar jika tidak ada back up untuk data-data penting tersebut. Apa kartu yang selanjutnya akan dikeluarkan Nazar? Sulit mengharapkan kasus ini segera tuntas mengingat begitu banyak pihak penting yang dilibatkan, kredibilitas KPK, elektabilitas PD, kepentingan DPR hingga mungkin saja...kekuasaan Presiden.
sumber gambar: tribunnews.com
No comments:
Post a Comment